Searching...
Selasa, 13 Maret 2012

Pengadilan Monyet

Anka Adika Production mempersembahkan pagelaran Teater Musikal yang Berjudul Pengadilan Monyet, yang di perankan oleh :
- Wahyu Piit, Dani PUB, ----- (sebagai) Sarimin
- Isye, Risa, Intan, Ria Angela, ----- (sebagai) Euis Monyet
- Akmal, Dian Haydn, ----- (sebagai) Raja Monyet
- Iyan Usn, Tyson, Dhanu, Abas, Yophi, ----- (sebagai) Pemburu 1, 2, 3, 4, dan 5
- Dian Haydn, Akmal, Deri Deygorro, Ade Herman, Faizal, Engkong Dimas, ----- (sebagai) Pemburu Bersenjata
- Openk, Yophi, ----- (sebagai) Abah Penghuni Pohon
- Dan Kawan-kawan pendukung ----- (sebagai) Para Monyet

Disebuah hutan terdapat begitu banayak monyet yang sedang bermain, bergelantungan kesana kemari seperti halnya monyet pada umumnya. Tiba-tiba para monyet kedatangan tamu tak diundang yang berasal dari kota, mereka terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Pemburu Bersenjata yang ingin menjagal hutan dan membunuh para monyet, dan kelompok Pemburu Monyet yang mencari monyet untuk dijadikan doger monyet di kota.

Sedang asyik-asyiknya para monyet bercanda bersenda gurau, mereka melihat sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya (senjata api), karena merasa aneh mereka mendekati benda itu dan tiba-tiba benda itu mengeluarkan suara yang sangat keras sehingga membuat para monyet berlari ketakutan, tidak lama kemudian Para Pemburu Bersenjata datang dengan membawa senapan untuk berburu monyet, pemimpin pasukan bersenjata tersebut memerintahkan untuk menjagal, dan membunuh para monyet di hutan itu, agar mereka bisa membangun bangunan di tanah hutan yang luas untuk di jadikan peluang bisnis.

Setelah para pemburu bersenjata pergi, datanglah kelompok Para Pemburu Monyet yang akan berburu monyet untuk dijadikan doger monyet di kota, mereka merencanakan sesuatu untuk menangkap monyet. Mereka bersembunyi dan memancing para monyet untuk datang. Tidak lama kemudian datanglah Sarimin dan Euis yang ingin memadu kasih, namun na'as bagi Sarimin dan Euis, mereka tertangkap oleh para pemburu yang ingin membawa monyet untuk dijadikan doger di kota. Akan tetapi dari kedua monyet tersebut hanya monyet jantanlah yang akan dibawa ke kota, sedangkan monyet betina (Euis) dilepaskan lagi. Para pemburu pun membawa Sarimin ke kota untuk dilatih dan dijadikan doger monyet di kota.

Ketika Euis sedang bersedih hati karena kekasihnya telah dibawa para pemburu, datanglah Raja Monyet dan monyet-monyet yang lain. Raja monyet menyalahkan Euis karena setiap monyet yang berpacaran dengan Euis pasti diculik oleh para pemburu, sudah 23 perjaka monyet yang berpacaran dengan Euis dan semuanya diculik oleh para pemburu doger. Euis merasa bersalah, dan merasa disalahkan lalu ia pergi meninggalkan gerombolan monyet. Sedang gerombolan monyet berkumpul dan bersumpah akan melawan para manusia yang sudah menjajah kaumnya.

Settingan kota mendukung adegan, dimana para pemburu doger datang membawa Sarimin yang sudah dilatih untuk mempertunjukan atraksi dihadapan para penonton. Sarimin beratraksi namun selalu salah, dengan kejamnya coach yang ditugaskan untuk melatih Sarimin menyiksa Sarimin. Ketika para penonton kecewa karena tidak menariknya pertunjukan doger monyet itu, para penonton pun pergi. Kawan-kawan yang menyalahkan coach karena ketidakbecusannya melatih Sarimin pun meninggalkannya bersama Sarimin, lalu mereka pergi untuk makan siang, sadangkan coach "dihukum" bersama Sarimin.
Singkat cerita para pemburu pun kembali lagi setelah selesai makan dan langsung menyuruh Sarimin bekerja kembali, Sarimin yang saat itu kesal karena merasa dijadikan "Pekerja Rodi" langsung memberontak dan kabur, para pemburu yang melihat Sarimin kabur langsung mengerjarnya.

Settingan kembali kehutan, datanglah para Pemburu Bersenjata yang akan menjagal pohon-pohon untuk dijual sekaligus membuka lahan baru. Dengan kejamnya mereka menebang pohon-pohon, dan dengan santainya mereka pergi setelah pekerjaan menebang pohon mereka selesai. Para monyet terkejut dan merasa sangat sedih karena rumahnya habis ditebang oleh para manusia yang kejam. Para monyet berkumpul untuk menyatukan tekad, hati dan kepercayaan untuk melawan para manusia yang jahat itu.

Ketika para pemburu bersenjata akan menebang pohon kembali, mereka mendapatkan para monyet sedang bersiap siaga untuk melawannya, perlawanan para monyet tidak berbuah hasil melawan para manusia, namun para monyet berhasil membohongi para pemburu dan akhirnya berhasil mengalahkan para pemburu bersenjata. Para pemburu digiring oleh para monyet untuk diadili di dalam Pengadilan Monyet.

Ditempat lain datanglah Sarimin kepada Abah yang menghuni pohon besar dan berkeinginan untuk diubah wujudnya menjadi manusia, karena Sarimin berpikir menjadi manusia itu enak. Abah mengajukan pilihan profesi jika Sarimin menjadi manusia, awalnya Abah mengajukan Sarimin untuk menjadi Pejabat, namun Sarimin tidak mau karena ia berpikir para pejabat sekarang selalu tergoda untuk menerima uang sogokan. Setelah Abah memberikan semua pilihan profesi yang akan diberikan kepada Sarimin, Sarimin tidak satu pun memlih profesi itu dan lebih memilih untuk melanjutkan menjadi monyet saja.

Para pemburu doger kembali kehutan untuk mencari dan menangkap Sarimin, namun mereka malah bertemu dengan gerombolan monyet yang siap menghadang mereka. Para pemburu tidak takut terhadap para monyet yang hanya beberapa saja, namun semakin lama monyet-monyet pun berdatangan dan semakin bertambah banyak. Para pemburu berlari ketakutan, namun para monyet mengejarnya dan berhasil menangkap para pemburu.

Semua para pemburu dikumpulkan untuk kemudian diadili oleh Raja Monyet di dalam Pengadilan Monyet. Dan semua para pemburu dijatuhi vonis bersalah, dan dikirim ke Kebun Manusia untuk disaksikan langsung oleh para monyet.

Di sisi lain Sarimin yang merasa kesepian terdiam dan termenung sendiri, tanpa disangka Euis yang berlari dari kejauhan meanggil Sarimin, dan mereka pun bersatu kembali. Setelah Sarimin dan Euis melepas rasa rindu, Sarimin berpamitan kepada Euis untuk bertemu dengan ayahnya (Raja Monyet). Namun ternyata satu orang pemburu yang ditangkap oleh para monyet secara tidak diketahui lolos dan berhasil kabur, melihat Sarimin yang sedang bercengkrama dengan ayangha, para pemburu itu pun menembak mati Sarimin, lalu semua para pemburu kabur, karena melihat para monyet yang lengah mengawasi para tahanan.

Para monyet terkejut melihat Sarimin terbujur kaku, lalu para monyet pun mengangkat jasad Sarimin untuk disemayamkan. Euis yang merasa sangat sedih mengantarkan jasad Sarimin sampai ke peristirahatan terakhir. (dey)

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarnya Yow ...

 
Back to top!